MAKNA TRADISI TEPUNG TAWA DI DESA KUNGKAI KABUPATEN MERANGIN
Abstract
Masyarakat di Desa Kungkai di Kecamatan Bangko Kabupaten Merangin Provinsi Jambi mempunyai tradisi sebagai bentuk usaha untuk melakukan pengobatan dan menghalau bala yang terjadi disekitar mereka. Tradisi ini disebut dengan Tepoang Tawea/Tepung Tawa. Dalam penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis tadisi, proses pelaksanaan, hingga simbol dan makna, serta bahan-bahan yang digunakan dalam tradisi Tepung Tawa. Data yang diperoleh dalam medukung penulisan artikel ini menggunakan teknik pengumpulan data secara langsung melalui proses wawancara dan melalui data terkait judul baik itu dalam bentuk jurnal maupun artikel ilmiah yang merupakan penelitian kualitatif deskriptif guna memperoleh keabsahan sumber. Hasil penelitian ini adalah mengungkapkan Tepung Tawa sebagai sebuah tradisi tolak bala dari masyarakat Desa Kungkai, Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi. Tradisi Tepung Tawa memiliki tahapan prosesi pelaksanaan yang diawali dengan menyiapkan berbagai alat dan bahan hingga mengetahui objek dari tradisi Tepung Tawa yaitu orang yang tertimpa bala dan mengetahui tempat terjadinya bala. Tradisi Tepung Tawa mempunai makna dan fungsi yang terdapat pada bahan-bahan yang digunakan. Sampai saat ini, tradisi Tepung Tawa masih tetap dijalankan oleh masyarakat dari Desa Kungkai dan telah dilakukan secara turun temurun.